Indonesia kaya akan kuliner tradisional. Setiap daerah memiliki makanan khas, dan pempek dari Palembang adalah salah satu yang paling terkenal. Trisula88 Makanan ini terbuat dari campuran ikan dan sagu. Rasanya gurih, kenyal, dan biasanya disajikan dengan kuah cuko yang pedas dan asam.
Sejarah Pempek
Pempek sudah ada sejak abad ke-16. Seorang warga keturunan Tionghoa di Palembang menciptakannya karena bosan dengan olahan ikan biasa. Ia mencampur ikan dengan sagu, membentuk adonan, lalu merebusnya. Makanan ini kemudian dijual oleh “Apek”, dan sejak saat itu dikenal sebagai “pempek”.
Variasi Pempek yang Menarik
Pempek memiliki banyak jenis. Yang paling terkenal adalah pempek kapal selam, yang berisi telur ayam. Ada juga pempek lenjer (berbentuk panjang), adaan (bulat dan digoreng), kulit (dari kulit ikan), dan pistel (berisi pepaya muda). Setiap jenis menawarkan rasa dan tekstur yang berbeda.
Cuko: Saus Unik Pendamping Pempek
Cuko adalah saus wajib saat makan pempek. Saus ini dibuat dari gula merah, asam jawa, bawang putih, dan cabai rawit. Rasanya pedas, manis, dan asam. Di Palembang, cuko biasanya sangat pedas. Namun kini banyak penjual menyediakan versi yang lebih ramah bagi pecinta rasa ringan.
Pempek di Dunia Internasional
Pempek kini bisa dinikmati di luar negeri. Banyak orang Indonesia membawa resep pempek ke mancanegara. Restoran di Singapura, Malaysia, hingga Belanda dan Australia menyajikannya. Melalui pempek, mereka ikut memperkenalkan budaya Indonesia ke dunia.
Potensi Ekonomi dan Budaya
Pempek bukan hanya makanan lezat, tapi juga warisan budaya. Banyak UMKM memproduksinya, dari rumahan hingga skala besar. Pempek membantu ekonomi lokal tumbuh dan membuka lapangan kerja. Melestarikan pempek berarti menjaga tradisi kuliner nusantara.
Penutup
Pempek Palembang adalah bukti bahwa makanan tradisional bisa mendunia. Rasanya khas, pembuatannya unik, dan sejarahnya panjang. Jika belum pernah mencobanya, cobalah hari ini. Dengan menikmati pempek, kita ikut merayakan kekayaan kuliner Indonesia.